Senin, 26 Juli 2010

Riset: Kebanyakan Duduk Percepat Kematian


NEW YORK - Terlalu banyak duduk setiap harinya dapat menjadi senjata untuk mempercepat kematian seseorang. Pasalnya, duduk dalam waktu lama akan meningkatkan resiko kesehatan yang serius.

Biasanya, untuk mengantisipasi hal ini, masyarakat percaya jika kebanyakan duduk harus diimbangi dengan pergi ke Gym secara rutin untuk berolahraga. Namun ternyata, peneliti menemukan hal lain. Menurut mereka, jika seseorang mengisi sepanjang harinya dengan duduk, resiko kesehatan yang serius tetap akan menghampiri meski ia juga pergi ke Gym secara rutin.

Oleh karena itu, menurut peneliti dari American Cancer Society, Alpa Patel mengatakan untuk mencegah kematian lebih awal tidak cukup hanya dengan nge-gym rutin. Setiap orang diharuskan untuk tidak menghabiskan waktu lama di tempat duduk, bukan hanya duduk di belakang meja kantor, hindari juga duduk berlama-lama di depan televisi dan saat bermain game.

Selain itu, rutinitas duduk berlama-lama harus diselingi dengan menggerakkan seluruh badan berjalan di luar kantor dengan frekuensi yang cukup. Misalnya berjalan untuk mengambil minum saat istirahat, atau menghampiri kafe atau restoran terdekat untuk makan siang.

"Seseorang yang menderita kegemukan akan mengalami resiko kematian awal yang lebih cepat jika ia menghabiskan aktivitasnya seharian hanya dengan duduk, ketimbang mereka yang kurus," ujar Patel, seperti dikutip melalui MSNBC, Senin (26/7/2010).

Intinya, lanjut Patel, kesehatan seseorang akan terancam jika ia menghabiskan waktu lebih dari enam jam sehari hanya untuk duduk.

Sebelum memberikan kesimpulan ini, Patel telah melakukan survei dengan melibatkan lebih dari 120.000 prang yang dipercaya tidak memiliki sejarah penyakit kanker atau jantung. Hasilnya ditemukan, orang-oranng yang menghabiskan waktu lebih dari enam jam untuk duduk setiap harinya akan meningkatkan resiko kematian lebih awal.
(srn)

okezone.com

Rabu, 30 Juni 2010

Lionel Messi, Seorang Yahudi?

Lionel Messi, pemain sepak bola yang dianggap paling berbakat di dunia abad ini, bermain untuk Argentina di Piala Dunia di Afrika Selatan, merayakan ulang tahun 23 pada hari Kamis, tanggal 24 Juni.

Messi, Pemain Terbaik FIFA 2009 Tahun ini, menjalani karir sepakbola yang sangat mengesankan, sulit untuk percaya bahwa dia masih sangat muda.

Nah, sebelum Piala Dunia, namanya menghiasi surat kabar di seluruh dunia, menghasilkan berita besar seperti "Messi Mesias (Messi Sang Penyelamat)" dan "Messi Mesmerizes (Memukau)." Kehidupan dan keterampilannya dianalisis, dibandingkan. Apa saja.

Jerusalem Post menurunkan laporan tentang Messi dilihat dari perspektif Kabbalah Yahudi. Menurut Kabbalah, tanggal lahir Ibrani berdampak signifikan terhadap kehidupan dan takdir mereka. Messi dilahirkan jam 20:20 pada tanggal 24 Juni, 1987 yang berarti bahwa ia mempunyai tanggal Ibrani: 28 Sivan 5747.

Nomor 28, kaf-het, mempunyai mantra kekuasaan; siapa saja yang melihat Messi akan berdecak kagum. Seminggu sebelum final Piala Dunia 2010 pada 10 Juli, dan kebetulan bertepatan dengan hari Sabat, saat itulah orang-orang Yahudi membaca Taurat, Matot-Massei, sebanyak dua kali. Nama Massei, artinya perjalanan, sangat mirip dengan nama Messi, dan termasuk masing-masing dari tiga huruf Ibrani (mem, samech dan yud) yang membentuk nama Messi.

Massei juga termasuk huruf keempat , Ayin. Dalam istilah Kabbalah, yang mengacu pada surat Ayin (mata Tuhan), memanifestasikan dirinya di dunia sebagai pemeliharaan tuhan dan harmoni dalam semua cara kerja alam. Menggabungkan nama Massei dan Matot jelas menyamakan pencapaian sebuah perjalanan dalam Piala Dunia menuju final; puncak dari "perjalanan" dari banyak "suku" untuk tujuan akhir mereka.

Apakah Messi yang akan memenangkan perjalanan itu? Diego Maradona, pelatih Argentina, menyebut Messi sebagai penggantinya dengan memberinya No 10, nomor yang didambakan oleh pemain tim nasional manapun..

"Dia membawa saya ke pinggir lapangan dalam satu pelatihan dan mengatakan ia telah memutuskan bahwa saya harus menjadi orang yang memakainya," Messi kemudian mengingat. "Bagi saya itu bagus sekali, mengingat semua sejarah yang telah dikaitkan dengan nomor itu."

Kesejajaran antara kedua orang itu tidak berakhir di sana.

Maradona mencetak banyak gol, termasuk dua yang menonjol, melawan Inggris, di Piala Dunia 1986 di Meksiko. (Maradona mengunjungi Israel dan berdoa di Tembok Barat sebelum turnamen, dan melakukannya lagi menjelang turnamen 1990, di mana ia kalah di final). Yang kedua tahun 1986, dengan gol "Tangan Tuhan"nya yang sangat terkenal.

Prestasi Messi di lapangan hijau juga hampir sama dengan Maradona, termasuk dua gol yang hampir identik.

Jika kita mengeja nama Messi dalam bahasa Ibrani, dapat juga dibaca sebagai bentuk singkatan dari yud mispar - nomor 10. Yud 10 adalah huruf abjad Ibrani dan memiliki nilai numerik 10, baik dalam gematria (numerologi Kabbalistik) dan dalam kehidupan sehari-hari. Kelas kesepuluh, misalnya, dalam bahasa Ibrani, adalah Kita Yud. Surat yud di Kabbala mengacu pada yad, yang berarti "tangan."

Apakah nomor 10, di jersey yang dikenakan oleh kedua Maradona dan Messi, hanya kebetulan? Dalam Yudaisme, nomor 10 terkait dengan Sepuluh Perintah Tuhan yang diberikan di Gunung Sinai. Sebenarnya Taurat menyatakan: "kesepuluhnya harus menjadi kudus bagi kita (Orang Yahudi)."

Itu yud, yang terkecil dari 22 huruf, merupakan "kecil yang menyimpan banyak."

Mengingat ukuran fisik Maradona dan Messi yang kecil, dan kemampuan sepakbola mereka yang besar, asosiasi dengan yud tersebut sangat sesuai, memang.

Yang membawa kita ke nomor lain legendaris 10.

Kata lain dalam bahasa Ibrani yang sangat terkenal adalah pele. Pele, tentu saja, adalah nama pemain sepak bola Brasil yang bermain cemerlang 1956-1977; pemain terbaik dari generasinya. Pele juga mengenakan nomor 10.

Dalam Sefer Yetzira, Kitab Penciptaan, huruf Ibrani menyebut 22 surat sebagai fondasi. Menurut Kabbala, dunia diciptakan oleh energi dari huruf-huruf ini.

Fakta bahwa pada Selasa, Juni 22, Messi akan memainkan pertandingan terakhir dala usianya yang ke-22 tahun, dalam pertandingan Argentina melawan Yunani, di lapangan dengan 22 pemain, membuat orang Yahudi percaya bahwa mereka harus melihat lebih hati-hati pada kekuatan dan energi dari 22 surat Ibrani dalam konteksnya.

Orangtua Messi dilahirkan di Argentina, tapi dia keturunan Italia. Angelo Messi datang ke Argentina pada tahun 1887 dari Ancona, Italia. Nama Messi dalam bahasa Italia artinya bulan. Menurut kalender Ibrani, final Piala akan berlangsung pada Rosh Hodesh, hari pertama bulan Av.

Lambang bulan Av, menurut Kabbala dan terkait dengan Zodiac, adalah singa (Leo). pertama nama Lionel Messi (Leo) adalah contoh yang indah dari campuran dari dua bahasa: Lion-el, berarti singa Tuhan, seperti Ari-el dalam bahasa Ibrani. Arti lain dari Lionel adalah singa kecil.

Merayakan bulan baru adalah perintah pertama yang diberikan kepada orang Israel di padang gurun.

Sepuluh Perintah itu masing-masing berisi 613 perintah.

Lionel Messi, singa kecil dengan gemuruh yang besar, mengenakan nomor 10 di punggungnya, bukan Messi Mesias, melainkan, Messi sang utusan, seorang pria dengan pesan dari Tuhan Yahudi.

Final Piala Dunia, akan berlangsung pada Rosh Hodesh Av, dapat dilihat sebagai pengingat bagi orang Yahudi dari Tuhan.

Semua yang terjadi di Piala Dunia, sama persis dengan garis yang ada di Kabalah; pengingat bahwa Piala Dunia adalah festival indah dari negara yang berbeda, bahasa dan budaya yang berbeda, untuk satu tujuan.

eramuslim.com

Senin, 28 Juni 2010

Pernah Tidur Seperti di Tindih Setan ???

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? dont worry, anda tidak sedang diganggu makhluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya.


Pada saat mengalami ini biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali,biasanya disertai juga dengan munculnya bayangan kegelapan. Hal inilah yang diasumsikan "ketindihan" makhluk halus orang sebagian besar orang.

Sleep Paralysis

Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).

Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.

Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis. Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien.

Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.


http://laskaridc.com/wp-content/uploads/2010/04/11.jpg

Kurang Tidur

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.

Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2010/03/28/article-0-08E5CE2A000005DC-239_468x381.jpg

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

Di budaya Afro-Amerika,
gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
Di budaya China,
disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.

Di budaya Meksiko,
disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand,
disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

Di budaya Islandia,
disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.

Di budaya Tuki,
disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.

Di budaya Jepang,
disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.

Di budaya Vietnam,
disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.

Di budaya Hungaria,
disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.

Di budaya Malta,
gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.

Di budaya New Guinea,
fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.


sumber :http://ingatini.blogspot.com/2010/02/pernah-tidur-seperti-di-tindih-setan.html


Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari


Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.

Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:

"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)

Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.

Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.

(keajaibanalquran.com)

Pemisahan Langit dan Bumi




Gambar ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.

Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

(Keajaibanalquran.com)

Mencuri Mayat KunoToraja dari Puya-Nirwana




TCN--Keunikan tradisi ritual kematian di Toraja, tak urun membuat sejumlah pihak berhenti menggunakan kesempatan memperkaya diri sendiri. Benda-benda magis, tau-tau, erong, bahkan mumi dirampok dan dijual dengan harga tinggi sampai ke luar negeri. Artikel Tempo bertajuk Mencuri Mayat dari Nirwana ini terbit 25 Juni 2001, menelusuri pencurian mayat di Tana Toraja yang ibarat persoalan yang berpusing dalam labirin tanpa ujung. Bahkan di puya-nirwana tempat segala kehidupan akan berakhir dengan bahagia-mayat-mayat kuno Toraja kian sulit menemukan ketenangan. Hingga kini.

Di sebuah toko cenderamata di Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pria setengah baya itu memperkenalkan diri: namanya Rukka Lindung, usianya 50 tahun. Dalam tokonya yang pengap, penjual bendabenda seni itu memajang berbagai suvenir khas Toraja. Ada pintu gua-gua kuburan tua, patung yang biasa dipajang di beranda kubur-kubur kuno (tau-tau), kain serta sesembahan kematian lainnya.

Benda-benda berwarna hitam dan kelabu serta berbau apak yang menyengat hidung ini mengalirkan suasana mistis di toko itu-sekaligus menjadi daya tarik. Siapa berminat, silakan mampir. Semua barang di toko Rukka Lindung berikut sederet kedai suvenir lain di Rantepao memang disediakan bagi para turis yang berminat pada benda-benda yang berhubungan dengan kematian-ciri khas wisata Tana Toraja.

Terletak di kawasan utara Sulawesi Selatan, Kabupaten Tana Toraja bisa dicapai dalam tujuh jam perjalanan dari Makassar. Daerah itu memang menjadikan kubur dan prosesi kematian sebagai daya tarik wisata, selama ini. Sebahagian dari daya tarik itu dipajang oleh Rukka dan kawan-kawannya di dalam toko-toko sepanjang jalan utama yang membelah Rantepao. "Semua itu replika atau tiruan," kata Rukka sambil menunjuk barang dagangannya.

Penjaja cenderamata memang hanya boleh menjual barang replika. Benda yang asli menetap di makam-makam kuno. Kandean dulang atau piring kayu yang bertangkai adalah salah satu contoh. Selain bernilai budaya tinggi, benda-benda kubur asli yang berumur ratusan tahun dilarang diperjualbelikan. Pemerintah mengategorikannya sebagai benda cagar budaya. Tapi betulkah tanda mata di kubur asli tak bisa diperjualbelikan di Toraja? Nanti dulu. "Ayo ikut saya ke lantai atas," kata Rukka. Melewati tangga kayu ke lantai dua, ia berbelok ke kanan dan masuk ke sebuah ruang lain berukuran sembilan meter persegi. Dalam keremangan cahaya, tampak beberapa benda kubur berukuran besar dan berwarna gelap. Ada sekitar 20 pintu makam kuno dan dua kepala peti mayat (erong) berbentuk kepala kerbau diletakkan di atas sebuah rak kayu. Beberapa di antaranya telah berlubang dimakan rayap. Semuanya asli. "Pintu makam ini dicuri seseorang di daerah Sanggalangi, Toraja, dan dijual kepada saya seharga Rp 2 juta," kata Rukka. Dua kepala erong lainnya ia beli sebulan silam. Sang pencuri menawarkan lima kepala erong seharga Rp 1,75 juta. "Pencurinya menggergaji sekaligus lima kepala kerbau dari peti mati," katanya. Salah satu erong sudah dijual Rukka kepada seorang kolektor Prancis seharga Rp 1,4 juta. Jika utuh beserta peti matinya, erong itu bisa lebih mahal. "Seorang kolektor Amerika pernah memesan peti utuh dan menawarkan harga US$ 1 juta (setara Rp 10 miliar pada kurs Rp 10 ribu)," kata Rukka lagi.

Di Toraja, kesakralan benda-benda kubur dan penghargaan terhadap kematian pupus perlahan-lahan. Penjualan barang-barang curian dari makam-makam purba sudah lazim (lihat Dari Gunung-gunung ke Eropa). Toko Rukka hanya salah satu contoh tempat penampungan barang curian tersebut. Selasa 3 April lalu, misalnya, liang batu di kampung Tondon di Makale, Toraja, dibobol pencuri. Dari beranda liang, si penjarah menggondol salah satu dari belasan tau-tau kuno dan menurunkannya dengan menggunakan tali plastik. Untung, sebelum tau-tau ini dilarikan, warga sekitar menemukannya tergeletak di tengah rerumputan. Rupanya, si pencuri menyimpannya di situ dan akan mengambilnya lagi jika keadaan sudah aman. Tersangkanya seorang anak muda dari Kota Makale. Tapi ia keburu kabur sebelum bisa ditangkap polisi. "Sasaran terbanyak pencurian adalah makam-makam tua di Kecamatan Rantepao, Sangalla, dan Mengkendek," kata Inspektur Satu Ruben Tato, Kepala Satuan Serse Polres Tana Toraja.

Tak cuma tau-tau. Mumi-mayat yang dikeringkan dan berusia ratusan tahun-pun kini dicuri dan diperjualbelikan. Tahun silam, sebuah mumi berusia 400 tahun hilang dari makam kuno di tebing curam Gunung Tallangsura' di Desa Dende'. Pencurinya tertangkap sebelum ia sempat melego jarahannya. Mumi berukuran 70 sentimeter itu kini diamankan di rumah seorang tetua adat di sana. Tak ada angka pasti berapa banyak mumi dan benda kuburan kuno sudah berpindah tangan. Tapi, dari cerita Rukka, terlihat jelas bagaimana penjualan barang haram itu telah dilakukan hingga ke Eropa.

Pada 26 Mei tahun lalu, bea dan cukai Semarang, misalnya, berhasil menggagalkan penyelundupan 33 benda purbakala (empat di antaranya tau-tau) ke Eropa. Benda-benda itu kini disimpan di Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Yogyakarta. Mengapa hal ini bisa terjadi, sementara dalam kepercayaan Toraja pencurian mayat adalah penghinaan terhadap leluhur-juga berarti kematian? Sosiolog asal Toraja, Tanete Adrianus Pong Masak, menjelaskan fenomena itu dalam wawancara dengan TEMPO: "Masyarakat Toraja memang tengah dilanda krisis luar biasa. Nilai-nilai tradisionalnya sudah mulai hancur. Orang sudah tidak percaya lagi pada tradisi dan seolah-olah segalanya bisa diperjualbelikan." Tanete mencontohkan, mumi yang kini banyak diperdagangkan secara gelap adalah sesuatu yang amat dihormati dalam masyarakat Toraja. Adat Toraja selama ini memang dikenal mengagungkan mayat.

Prosesi penguburan jenazah bisa lebih semarak dari resepsi perkawinan. Biaya pesta penguburan bagi seorang berkasta tinggi bisa mencapai Rp 1 miliar (lihat Yang Mati Meninggalkan Beban). Dana sebesar itu dipakai untuk membeli kerbau, babi, membangun pemondokan untuk pesta dan pernak-pernik keriaan lainnya. Jika uang belum cukup, jenazah bisa disimpan dulu selama satu-dua tahun sebelum dikubur. "Masyarakat Toraja terobsesi pada maut. Kematian bagi mereka adalah pencapaian kehidupan yang abadi. Ritual penguburan dipahami sebagai ritus penebusan dosa dan pembersihan dari rasa takut," Tanete menjelaskan. Itu sebabnya dalam budaya Toraja dikenal pemeo "hidup manusia adalah untuk mati". Artinya, setelah mati, manusia akan menuju kehidupan yang kekal di nirwana (puya).

Untuk mencapai puya itulah seseorang yang mati harus membawa bekal harta sebanyak-banyaknya. Nyawa orang yang meninggal juga akan diantar ke surga melalui pesta kematian yang semarak. Selain itu, sebelum dimakamkan, jasad yang mati dianggap masih sakit. Memestakan penguburan mayat dianggap sebagai merayakan kesembuhan mayat tersebut. Kuburan kuno dalam dinding dingin cadas juga diyakini sebagai representasi surga. Semakin banyak benda yang dibawa sang mayat, semakin bahagia hidupnya di alam baka. Keluarga-keluarga kaya biasanya menyertakan emas dan perhiasan dalam kubur leluhur mereka. Sebuah kubur batu biasanya disiapkan hingga berbulan-bulan. Setelah siap, di beranda kubur diletakkan tau-tau sebagai sarana mengingat jenazah. Harta di dalam kubur itulah yang kemudian memikat para pencoleng.

Dalam banyak kasus, pencurian kerap melibatkan keluarga mayat. Di Desa Dende', misalnya, si pencuri bekerja sama dengan keluarga dekat sekaligus penjaga makam. Tanpa bantuan "orang dalam", pencurian benda kubur (terutama mumi) amat sulit dilakukan. Mumi-mumi berusia tua terletak di bagian atas gua dan relatif tersembunyi. Jika tak ada yang memberi tahu, sulit bagi pencuri menemukan mumi yang tersembunyi di antara ratusan mayat-mayat lain. Tidak semua kubur batu juga menyimpan mumi. Sebagian besar mayat hancur akibat gerusan cuaca dan jasad renik perusak. Hanya mayat-mayat tertentu yang bisa bertahan lama. Itulah sebabnya mumi yang utuh umumnya dipercaya memiliki daya magis tertentu (lihat 'To Kassala' bagi Para Penjarah). Tapi, menurut Candra Tulungallo, 39 tahun, pencari barang antik yang pernah dihukum empat bulan karena menadah tau-tau curian, peran keluarga hanyalah sebagai informan (lihat: Ada Mumi Berharga Rp 1 Miliar). Mereka tak berani mencuri sendiri karena takut kualat. Sebagai informan, pendapatan mereka tidak banyak.

Paling banter mereka mendapat Rp 2 juta jika misi pencuriannya sukses. Padahal, jika bisa dilego, harga tau-tau atau mumi bisa selangit. Menurut Rukka, tau-tau asli bisa laku hingga Rp 50 juta. Beberapa kolektor luar negeri yang mencari mumi atau tau-tau biasa menitipkan uang Rp 1 juta-2 juta sebagai panjar. Artinya, itu adalah uang hilang, karena belum ada jaminan barang yang diminta benar-benar tersedia. Bisnis mumi atau tau-tau di Toraja memang menggiurkan. Satu toko suvenir di Rantepao rata-rata bisa mengantongi Rp 60 juta per bulan. Jika turis sedang ramai (biasanya pada bulan April-September), pendapatan bisa melonjak berkali-kali lipat. Di negeri-negeri asing, mumi atau tau-tau dijadikan pajangan atau digunakan sebagai obyek penelitian. Tapi keuntungan besar amat bergantung pada pasokan barang. Banyak pedagang nekat memalsukan dagangannya-sembari berharap konsumen tertipu-karena tak mudah mendapatkan mumi atau tau-tau asli. Di sinilah calon pembeli harus pandai-pandai mengendus barang incarannya. Soalnya, dengan teknik tertentu, barang palsu dan asli sulit dibedakan. Teknik pemalsuannya juga tak sulit. Sebuah tau-tau palsu, misalnya, dibuat dari pokok kayu yang diukir mirip patung yang asli, lalu dibakar hingga menghitam dan diamplas hingga halus. Patung kayu itu lalu disiram air secara rutin selama sebulan hingga berjamur. Bercak jamur akan membuat patung-patung palsu tersebut tampak tua. Adapun mumi itu dibuat dari boneka yang dibungkus dengan kulit ayam yang dibalik sehingga menyerupai kulit manusia. Boneka itu lalu diberi ornamen seperti rambut, kuku, dan baju. "Tapi umumnya pembeli tahu mana mumi asli dan palsu," kata Rukka. Meski marak, pemalsuan tau-tau dan mumi itu tak meredakan besarnya pencurian tau-tau dan mumi asli.

Polisi Tana Toraja sendiri tampaknya sudah kewalahan dengan aksi ini. Soalnya, pada beberapa kasus, pencurian mayat tidak dilaporkan ke polisi karena telah diselesaikan di tingkat keluarga. "Sejauh ini baru dua kasus pencurian mumi yang sampai ke pengadilan. Selebihnya tidak jelas penyelesaiannya," kata David Layuk, Kepala Kejaksaan Negeri Makale. Selain itu, perangkat hukum yang bisa memberantas penjualan barang-barang tersebut ke luar Toraja juga tak kuat. Menurut Dendi Eka Hartanto, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Yogyakarta-kota yang kerap jadi daerah transit mumi Toraja-selama ini undang-undang yang bisa dipakai untuk menjerat penjualan barang-barang kuno asal Toraja itu adalah Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Persoalannya, undang-undang tersebut menetapkan bahwa larangan jual-beli hanya bisa dilakukan jika sudah ada surat keterangan (SK) yang memastikan bahwa benda-benda itu masuk kategori cagar budaya. "Jika belum, harus dilakukan penelitian dulu sebelum SPSP mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menerbitkan SK tersebut. Jadi, prosesnya lama sekali," kata Dendi. Nah, tidak semua benda asal Toraja punya SK penguat seperti ini.

Perangkat hukum negara yang lemah ini masih ditambah lagi dengan tak berjalannya mekanisme hukum adat di Toraja sendiri. Menurut Tanete, dulu pencuri mayat bisa dihukum mati secara adat dengan cara ditenggelamkan di sungai. Entah mengapa, saat ini hukuman itu tidak pernah lagi diberlakukan. Sementara itu, godaan bagi warga Toraja untuk mencuri mayat juga tak berkurang. Kemiskinan yang mengimpit penduduk menjadikan pencurian mayat jadi solusi untuk memperoleh uang. "Pesta kematian yang berbiaya tinggi juga menimbulkan utang bagi keluarga. Ini menjadi beban hingga beberapa turunan," kata Tanete.

Pencurian mayat di Tana Toraja kini ibarat persoalan yang berpusing dalam labirin tanpa ujung. Bahkan di puya-nirwana tempat segala kehidupan akan berakhir dengan bahagia-mayat-mayat kuno Toraja kian sulit menemukan ketenangan. Arif Zulkifli, Tomi Lebang (Toraja), Dwi Arjanto (Jakarta), L.N. Idayanie (Yogyakarta)
Sumber: http://majalah.tempointeraktif.com

Toby Lebang


lahir pada 1972 di Mambi, kampung kecil di pegunungan Sulawesi Barat, yang belum dijejak kendaraan roda empat sampai tahun 1987. Ia baru meninggalkan Mambi pada saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Setamat SMA Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan pada 1991, ia mebgambil kuliah di Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin dan lulus pada 1998. Di tahun 2003-2004, ia mengambil kursus penulisan kreatif di Goldsmiths College, University of London, Inggris. Ia juga sempat mengikuti pendidikan singkat tentang hak asasi di Montreal, Kanada sepanjang bulan Mei 2006.

Sejak mahasiswa, ia telah menjadi wartawan di kota makassar, sebagai koresponden media ibukota seperti Media Indonesia Minggu, TEMPO Interaktif dan Majalah D dan R. Setamat kuliah, ia langsung bergabung dengan Majalah TEMPO yang terbit kembali setelah empat tahun dibredel. Ia menjadi wartawan di majalah ini sampai tahun 2003. Kendati tidak lagi menjadi wartawan, saat ini Tomi Lebang bekerja paruh waktu dibeberapa tempat di Jakarta, sebagai penulis dan konsultan media.

Selengkapnya tentang om Tomi silahkan buka link dibawah ini:
http://tomilebang.blogspot.com/